Monday, July 10, 2006

Paus Puji Keluarga Tradisional

Benediktus XVI secara Tersirat Mengecam Hukum Spanyol

Editorial note: berita yang bagus. Tapi, Kompas lupa memberitakan bahwa ada juga kelompok mayoritas yang menolak sekularisme di negeri Indonesia ini. Fair, tapi kurang fair.

Valencia, Minggu - Paus Benediktus XVI, yang mengakhiri kunjungan dua harinya ke Spanyol, Minggu (9/7), mengimbau umat untuk bersatu dengan Gereja Katolik dalam membela keluarga tradisional melawan sekularisme, dengan secara tersirat mengecam beberapa peraturan sosial dari pemerintah sosialis Spanyol.

Misa di sebuah taman di Valencia yang dihadiri ratusan ribu umat, termasuk Raja Juan Carlos dan Ratu Sofia, itu merupakan salah satu acara penting dari kunjungan 26 jam Paus yang dimaksudkan untuk menggalang kekuatan menghadapi apa yang disebut Benediktus sebagai "sekularisasi cepat" di negara itu.

Perdana Menteri Jose Luis Zapatero, yang mengesahkan perkawinan sesama jenis, perceraian cepat, serta hukum liberal lainnya dan telah membuat berang pihak Gereja, tidak hadir dalam misa itu. Pemerintah sosialisnya diwakili Menteri Luar Negeri Miguel Angel Moratinos.

Paus tidak memberikan kritik terbuka terhadap legalisasi perkawinan sejenis pemerintah itu. Khotbahnya dipusatkan pada keluarga, menekankan bahwa perkawinan harus heteroseksual dan untuk seumur hidup, serta memuji perkawinan antara seorang pria dan seorang wanita sebagai bagian dari "sebuah rencana penuh kasih dari Tuhan".

Paus kelahiran Jerman itu, yang mengenakan jubah hijau dan penutup kepala warna keemasan, menekankan bahwa keluarga "berdasarkan pada perkawinan antara seorang pria dan seorang wanita yang tidak bisa dibatalkan".

Benediktus mengatakan setiap keluarga mempunyai asal, dan "pada asal tiap manusia tidak ada sesuatu yang sembarangan atau kebetulan, namun sebuah rencana penuh kasih dari Tuhan".

Sebuah altar dibangun di atas sebuah jembatan, yang dulunya sebuah sungai di kota itu. Banyak umat memakai topi, T-shirt, dan ransel dengan warna-warna kuning dan putih Vatikan saat mereka berdatangan sejak fajar untuk menemukan tempat di dekat sebuah museum.

Kunjungan 26 jam Benediktus itu dimaksudkan untuk berbicara pada sebuah pertemuan gereja seluruh dunia mengenai keluarga dan mendukung nilai-nilai tradisional di Spanyol.

PM Zapatero bertemu dengan Paus selama 15 menit hari Sabtu sore, di mana pemimpin pemerintah sosialis itu dicemooh oleh massa.

Dalam serangkaian pidato setelah tiba dari Roma, Benediktus menyebut keluarga sebagai "sebuah lembaga unik dalam rencana Tuhan" dan menekankan bahwa gereja menganggap perkawinan itu layak hanya antara seorang pria dan seorang wanita.

Vatikan telah memperingatkan bahwa keluarga dalam ancaman dari peraturan-peraturan liberal seperti perkawinan sesama jenis, yang baru-baru ini dilegalisasi di Spanyol, seperti juga di Belanda, Belgia, dan Kanada.

Menjauh dari gereja

Banyak orang Spanyol telah menjauh dari gereja dalam tiga dekade sejak jatuhnya kediktatoran Jenderal Francisco Franco.

Spanyol telah bergeser dari kubu Katolik Roma menjadi sebuah masyarakat awam dalam kurang dari satu generasi. Statistik memperlihatkan bahwa walau 80 persen orang Spanyol menyebut diri mereka Katolik, hanya 42 persen percaya kepada Tuhan dan 20 persen menghadiri misa.

Namun, puluhan ribu umat datang untuk menyambut Benediktus ketika dia tiba di Valencia, kota ketiga terbesar di Spanyol, dan ratusan ribu ikut serta dalam misa hari Minggu.

Selain hukum perkawinan sejenis, Gereja telah mengkritik hukum yang mempermudah perceraian dan pemotongan pendidikan Katolik di sekolah.

Paus membela pendidikan Kristen dalam homilinya hari Minggu dan Sabtu, mendesak para uskup untuk bertahan saat sekularisasi cepat. "Dalam kultur kontemporer, kita sering melihat pemujaan berlebihan dari kebebasan individu," katanya.

Keputusan Zapatero untuk tidak ikut misa sedikit membuat tidak suka Vatikan yang menyebutkan pemimpin komunis Fidel Castro dari Kuba dan Wojciech Jaruzelski dari Polandia pun menghadiri misa kala Paus Yohanes Paulus II berkunjung. (AP/Reuters/AFP/DI)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home